Dapatkah Pemanis Buatan Sebabkan Diabetes?

Dapatkah Pemanis Buatan Sebabkan Diabetes? - Bagi Anda yang punya kecenderungan diabetes atau tengah menjalankan diet, Anda mungkin mengira bahwa pemanis buatan adalah sahabat Anda. Zat ini membuat Anda bisa merasakan manisnya gula pada makanan dan minuman tanpa meningkatkan gula darah atau kalori pada tubuh.


Namun ternyata, sebuah studi baru mengindikasikan bahwa hal ini bisa jadi tidak benar: pemanis buatan bisa menyebabkan diabetes dan obesitas.

Tim peneliti termasuk Eran Elinav dari Department of Immunology di Weizmann Institute of Science di Israel mempublikasikan penemuan mereka di jurnal Nature. Pemanis buatan ditemukan lebih dari satu abad yang lalu. Zat ini kini ditemukan pada beragam produk makanan dan minuman berlabel “diet” atau “bebas gula,” termasuk permen karet, minuman ringan, es krim dan yogurt.

Karena pemanis buatan rendah kalori dan tidak mengandung karbohidrat seperti gula, mereka seringkali direkomendasikan bisa membantu mengurangi berat badan atau mencegah gangguan-gangguan metabolisme, seperti diabetes tipe 2. Namun, Elinav dan koleganya mencatat bahwa walaupun beberapa penelitian mendukung rekomendasi tersebut, beberap lain mengindikasikan bahwa pemanis buatan sebenarnya meningkatkan berat badan dan resiko gangguan metabolisme.

"Walaupun adanya data-data kontoersial, Food and Drug Administration (FDA) menyetujui enam NAS (pemanis buatan non-kalori) untuk digunakan di Amerika serikat,” tulis para peneliti. Keenam produk tersebut adalah sakarin, aspartam, sukralosa, advantam, neotam dan potasium ace sulfame.

Pada penelitian tersebut, tim itu menginvestigasi bagaimana pemanis buatan mempengaruhi metabolisme tikus. Selama 11 minggu, beberapa tikus disuplai air minum yang ditambahkan pemanis buatan- sakarin, sukralosa, atau aspartam- dan glukosa, sementara lainnya hanya minum air murni atau air yang mengandung gula saja.

Ilmuwan menemukan bahwa tukus yang minum air yang mengandung glukosa dan pemanis buatan emngalami intoleransi glukosa- meningkatkan level gula darah- sedangkan hal ini tidak terjadi pada tikus-tikus yang hanya minum air atau air gula saja.

Hal ini terjadi karena adanya interferensi terhadap bakteri usus. Beberapa bakteri yang berubah mengikuti konsumsi NAS sebelumnya telah dikaitkan dengan diabetes tipe 2 pada manusia. Para peneliti juga meneliti contoh feces dari tikus-tikus percobaan.

Tikus yang mengkonsumsi sakarin menunjukkan peningkatan pada beberapa jalur syaraf spesifik, termasuk ikatan glikan. Ini adalah dimana glikan difermentasi untuk menghasilkan beberapa senyawa tertentu seperti asam lemak berantai rendah. Hal ini sebelumnya dikaitkan dengan diabetes dan obesitas baik di tikus maupun manusia.

Kemudian, tim peneliti tersebut meneliti efek konsumsi jangka panjang pemanis buatan pada manusia dengan menganalisa data dari percobaan klinis yang tengah berlangsung dan melibatkan 381 partisipan non diabetes. Dari penelitian ini, mereka menemukan beberapa kaitan antara konsumsi jangka panjang pemanis buatan dengan peningkatan beras badan, peningkatan rasio pinggang ke paha, peningkatan level glukosa pada darah serta peningkatan kadar hemoglobin glikosilat.

Sebagai catatan, pemanis buatan diperkenalkan dengan luas ke dalam makanan kita untuk membantu mengurangi asupan kalori dan menormalkan level glukosa. Dengan pemanis buatan ini, diharapkan masyarakat tidak lagi rentan tehadap diabetes dan obesitas.

Namun ternyata, penemuan-penemuan tim ilmuwan ini menunjukkan bahwa pemanis buatan bisa jadi malah memberikan efek-efek sebaliknya. “Bersama dengan perubahan besar-besaran yang terjadi pada nutrisi manusia, peningkatan konsumsi NAS ini kebetulan terjadi berbarengan dengan peningkatan epidemi diabetes dan obesitas.

Penemuan kami mengindikasikan bahwa NAS mungkin secara langsung berkontribusi memperkuat epidemi yang sebenarnya harus mereka lawan,” simpul laporan penelitian tersebut.

Baca Juga : Jus Buah Bisa Jadi Seberbahaya Minuman Bergula

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Dapatkah Pemanis Buatan Sebabkan Diabetes?"

Posting Komentar